Travel

Menelusuri Gili Trawangan: Pesona Alam dan Kedamaian di Pulau Tropis

LESTARIWISATA.COM – Gili Trawangan, sebuah permata tersembunyi di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, menyajikan pengalaman liburan yang tak terlupakan dengan kebijakan bebas kendaraan bermotor. Pulau ini mudah dijangkau melalui perjalanan singkat menggunakan kapal dari Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang.

Pada kunjungan terakhir kami yang berlangsung dari 5 hingga 11 November 2024, kami menemukan bahwa Gili Trawangan adalah surga bagi mereka yang mendambakan ketenangan dan keindahan alam yang tak tertandingi.

Kami harus meninggalkan sepeda motor kami di pelabuhan, namun biaya penitipannya sangat terjangkau, hanya Rp 10.000 per malam. Perjalanan kami kemudian dilanjutkan dengan menaiki perahu umum, dengan tiket seharga Rp 23.000 per orang, menuju pulau yang penuh janji akan petualangan dan ketenangan.

Selama dua hari di pulau ini, kami menginap di penginapan yang nyaman dengan tarif Rp 200.000 per malam. Lokasinya yang strategis, di jantung pulau dan dikelilingi oleh komunitas lokal, memberikan kami kesempatan untuk merasakan kehidupan sehari-hari yang autentik.

Kami menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan, menikmati pemandangan matahari terbenam yang memukau hanya beberapa menit dari penginapan kami. Tepian pulau yang dikelilingi restoran, kafe, dan beach club memberikan atmosfer internasional yang kental, dengan para wisatawan asing yang memenuhi pemandangan.

Untuk menjelajahi pulau lebih jauh, kami memutuskan untuk menyewa sepeda seharga Rp 50.000 untuk seharian penuh, atau memilih alternatif naik dokar dengan biaya Rp 300.000 untuk maksimal empat orang.

Ketika matahari mulai terbenam, kami melangkah menyusuri pantai pasir putih yang mempesona menuju spot sunset di sisi barat pulau. Di tempat ini, kami menemukan sebuah restoran yang menyajikan hidangan bagi wisatawan, dengan harga sedikit lebih tinggi—misalnya nasi goreng seharga Rp 50.000 per porsi.

Namun, keindahan pantai pasir putih di Gili Trawangan bisa dinikmati tanpa biaya. Kami duduk santai di tepi pantai, mengagumi pemandangan matahari terbenam yang spektakuler, dengan siluet Gunung Agung di Pulau Bali yang semakin memperindah suasana. Setelah matahari tenggelam, kami kembali ke penginapan untuk beristirahat, bersiap untuk snorkeling keesokan harinya.

Di perjalanan kembali, kami melewati kawasan wisata yang berkilau dengan lampu yang berkelap-kelip dan irama musik yang menggema, menciptakan kontras yang jelas dengan ketenangan area permukiman yang kami tinggalkan, yang menawarkan kedamaian dan ketentraman di malam hari.

Baca Juga : Curug Citambur: Keindahan Air Terjun yang Menakjubkan di Jantung Jawa Barat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *