Travel

Jembatan Pandan Simo, Daya Tarik Wisata di Muara Progo, Antara Estetika dan Isu Lingkungan

LESTARIWISATA.COM – Proses pembangunan Jembatan Pandan Simo yang mengaitkan area timur dan barat Sungai Progo masih berjalan, memasuki pertengahan Juni 2025. Proyek ini menunjukkan kemajuan yang nyata, memberikan infrastruktur penting serta pemandangan yang menawan serta peluang wisata baru untuk masyarakat Kulon Progo.

Jembatan dengan warna terakota yang mencolok, terutama saat terkena pancaran sinar matahari pagi dan sore, sudah menjadi daya tarik tersendiri. Banyak warga menjadikannya titik favorit untuk menyaksikan momen matahari terbit dan tenggelam.

Penerangan Lampu Jalan Umum (PJU) sudah aktif, mempercantik suasana jembatan di waktu malam, meskipun sejumlah ornamen lampu dekoratif belum sepenuhnya dioperasikan. Dari arah timur dan selatan, panorama muara Sungai Progo dengan hamparan delta yang sedang dikeruk untuk meningkatkan aliran air menjadi pemandangan yang tak kalah memukau.

Namun di balik pesona ini, masih ada tantangan berarti yang perlu mendapat perhatian. Proses pengerukan sedimen sungai di bawah jembatan sementara menghambat mobilitas pengguna kendaraan roda dua menuju area barat. Selain itu, pengangkatan Lead Rubber Bearing (LRB) pada bantalan karet salah satu pilar jembatan telah dimulai sebagai bagian dari pemeliharaan struktur.

Meski pengamatan sementara menunjukkan jembatan tetap kokoh dan tidak terdapat keretakan, pemantauan intensif oleh warga maupun tim teknis sangatlah diperlukan. Salah seorang warga yang aktif mengawasi proyek ini menyampaikan bahwa bagian LRB sisi barat mulai dilepaskan dan hasilnya akan diamati secara teliti untuk memastikan stabilitas konstruksi tetap terjaga.

Potensi wisata Jembatan Pandan Simo semakin terbuka lebar. Di sisi selatan-timur, dikenal dengan istilah “kidul-wetan”, terdapat padang rumput luas yang menjadi tempat menarik dengan keberadaan kambing lokal ‘wedus gembel’, hewan yang belakangan viral di media sosial. Area ini mulai diminati sebagai lokasi rekreasi keluarga oleh warga setempat.

Namun, perhatian terhadap isu lingkungan menjadi hal mendesak. Tumpukan sampah seperti ranting kayu dan limbah rumah tangga terlihat mengotori muara Sungai Progo, merusak keindahan alam di sekitar jembatan. Upaya pembersihan rutin dari pihak terkait sangat diharapkan agar estetika kawasan ini tetap terjaga.

Di dekat muara, terdapat struktur pemecah ombak atau jeti berbahan batu boulder yang berfungsi penting dalam menahan arus deras sungai, terutama saat musim penghujan. Keberadaan jeti ini juga membantu melindungi ekosistem delta serta menjaga stabilitas lingkungan sekitar.

Semoga pembangunan Jembatan Pandan Simo dapat segera rampung dengan kualitas optimal. Selain menjadi jalur penghubung antarwilayah yang vital bagi mobilitas dan ekonomi warga, pesona estetikanya juga menawarkan nilai tambah sebagai destinasi wisata. Namun, perhatian terhadap aspek lingkungan dan keselamatan konstruksi harus terus diutamakan agar masyarakat Kulon Progo dapat merasakan manfaat jangka panjang dari proyek ini secara maksimal.

Baca Juga Wisata Lainnya : Merasa jenuh dengan kebiasaan sehari-hari? Jelajahi lima tempat wisata populer di Trawas yang siap memberikan hiburan dan menyegarkan pikiran Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *