Travel

Menjelajahi Kepulauan Belitung dan temukan pulai yang indah

LESTARIWISATA.COM – Belitung, atau yang akrab disebut Belitong oleh penduduk setempat, adalah sebuah pulau indah yang terletak di lepas pantai timur Sumatera. Dengan luas 4.801 km² dan ketinggian sekitar 500 meter, pulau ini dikelilingi oleh dua selat, yaitu Selat Gaspar dan Selat Karimata.

Pesona alamnya yang memukau menjadikan Belitung sebagai salah satu tujuan wisata yang banyak dicari. Pulau ini tidak hanya menarik perhatian wisatawan mancanegara, tetapi juga menyihir masyarakat lokal dengan keindahannya. Tak terkecuali aku, yang tergoda untuk singgah sejenak dan melupakan kepenatan Ibu Kota. Liburanku kali ini selama tiga hari dua malam, tepatnya dari tanggal 5 hingga 7 Oktober 2018.

Penerbanganku dijadwalkan berangkat pada pukul 06.15 WIB dan tiba di Bandara H.A.S. Hanandjoeddin pada pukul 07.15 WIB. Meski berada di dalam pesawat, aku tidak pernah merasa bosan. Melihat pemandangan awan yang berarak serta pesawat lain yang melintas terasa sangat menyenangkan. Aku juga dapat menikmati panorama luasnya lautan dan bangunan-bangunan di daratan, sungguh menakjubkan!

Setibanya di bandara, semilir angin menyambut kedatanganku. Aku merasa bersyukur karena perjalanan ini berjalan lancar. Setelah mengambil bagasi, aku melanjutkan perjalanan menuju hotel.

Sesampainya di hotel, aku hanya sempat menaruh barang dan sarapan singkat. Tak lama kemudian, tour guide menginstruksikan untuk segera naik ke kendaraan yang telah disiapkan. Penjelajahan pertama kami dimulai di Pantai Tanjung Kelayang. Di sana, aku naik perahu motor untuk menjelajahi deretan pulau-pulau eksotis.

Di tengah perjalanan, aku terpesona oleh sekelompok batu raksasa yang menjulang tinggi, menyerupai kepala burung. Inilah yang dikenal sebagai Pulau Burung Belitung. Bongkahan batu granit raksasa tersebut tampak seperti burung yang tengah mengerami telur, membuatku terkesima. Pemandangan di sana begitu indah dan menenangkan jiwa.

Setelah puas menikmati keindahan Pulau Burung Belitung dari perahu motor, penjelajahan dilanjutkan menuju Pulau Batu Berlayar. Saat turun dari perahu, hamparan pasir putih lembut menyentuh kakiku. Angin segar menerpa wajahku, melambai-lambaikan pakaianku. Aku sangat terpesona oleh pemandangan bongkahan batu granit yang menjulang tinggi di atas pasir putih. Berjalan mengelilingi setiap batu granit, melewati celah-celahnya, dan menyusuri hamparan pasir adalah pengalaman yang membahagiakan.

Tak kalah menarik dari Pulau Batu Berlayar, Pulau Lengkuas juga memiliki daya tarik tersendiri. Di pulau ini terdapat mercusuar setinggi delapan lantai peninggalan kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh meski telah berusia lebih dari satu abad, tepatnya sejak tahun 1882. Sayangnya, selama kunjunganku, mercusuar tersebut sudah tidak boleh dimasuki sejak 2017. Namun, keindahan pulau ini tetap dapat memuaskanku.

Di Pulau Lengkuas, aku menikmati kesegaran es kelapa sambil memandang hamparan pasir putih dan air laut yang biru memukau. Seperti pulau-pulau lain di Belitung, bongkahan-bongkahan granit juga menghiasi pantai-pantai cantik ini.
Hari ini, perjalanan menelusuri setiap pulau selama seharian penuh telah berakhir. Tanpa terasa, mataku dimanjakan oleh pesona yang ditawarkan oleh pulau-pulau di Kepulauan Belitung. Ungkapan banyak orang yang menyebut Belitung sebagai “Maladewa-nya Indonesia” memang sangat tepat. Keindahan dan keeksotisan tempat ini sungguh sulit untuk ditolak.

Baca Juga Tempat Wisata Indah Lainnya : Liburan Sekolah di Nusa Penida, Bali: Destinasi Wisata Terindah dan Terpopuler

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *